Wednesday, April 29, 2009

Tahap keimanan seseorang... renungkan

Percakapan juga seperti perbuatan melambangkan tahap keimanan seseorang. Orang beriman menjaga setiap tutur katanya bagi mengelak perkara buruk seperti mengumpat, menyebar fitnah, mengeji dan berbohong.

Orang yang bercakap perkataan tidak baik termasuk mereka tidak teguh imannya. Mereka tidak dapat mengelak diri daripada bercakap perkataan tidak baik sedangkan agama menyuruh berbuat demikian.

Memandangkan besarnya bencana berpunca daripada lidah, Rasulullah menganjurkan agar sesiapa tidak mampu mengawalnya daripada berkata-kata tidak baik, adalah lebih baik dia mengamalkan sifat ‘mendiamkan diri’.

Banyak kesan buruk akibat lidah celupar. Kata orang ‘kerana pulut santan binasa, kerana mulut badan merana’. Sebab itulah, besar faedahnya sesiapa mampu menjaga lidahnya daripada memperkatakan tidak baik.

Antara gossip..mengumpat.. wat bodo hal sendiri2.. lagi best

Perkara ini biasa lah kita buat..
kalau dah duduk satu korum..
perkara x miss buat x lain.. x bukan.. gossip sikit+kutuk orang..
x lengkang ngan hidup kita..
tapi best ke kalau hari2 duduk satu korum..
mcm dh jd perkara wajib pulak gossip+kutuk orang...

biasanya... ketiak basah pun nak jadi isu..
apa saja lah... janji orang tu kita banned..
benda silap konfirm kita banned cukup2...
tapi kalau aku lah..
sekali dua buat takpe...
kalau dh sampai mengaibkan.. memalukan..
nauzubillah' je lah ku sebut..

jadi aku pun survey2 kt site..
Dari Surah Al-Humazah-(surah ke 104):

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang....
*1.Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela..
2.yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya..
3.dia (manusia) mengira bahawa hartanya itu dapat mengekalkannya..
4.Sekali-kali tidak!Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah..
5.Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?..
6.(Iaitu) api (Azab) Allah yang dinyalakan..
7.Yang membakar sampai ke hati..
8.Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka..
9.(sedang mereka itu) diikat pada tiang-yiang yang panjang.*

Daripada surah diatas Allah S.W.T mengisahkan tentang perbuatan mengumpat dan mencela serta sikap manusia yang begitu mencitakan harta kebendaan iaitu harta-harta dunia lebih dari segala-galanya yang meyebabkan Allah S.W.T mencampakkan mereka ke dalam api neraka.

Mengumpat adalah perbuatan yang di definisikan sebagai ahklak buruk yang terdapat dalam diri manusia dengan mengaibkan seseorang serta menjatuhkan maruah diri seseorang. Walaupun perkara itu betul kita tidak boleh memberitahu dan menceritakan kepada orang lain kerana perbuatan tersebut boleh menjatuhkan maruah diri seseorang itu.Mengumpat adalah perbuatan yang dihina oleh Allah S.W.T dan nerakalah bagi orang-orang yang mengumpat seperti yang di rakamkan oleh Allah S.W.T dalam surah di atas.

Walaubagaimanapun, terdapat 6 perkara yang tidak dikatakan sebagai mengumpat dan berhak dilakukan oleh individu muslim iaitu:

1. Orang yang dianiayai dan dizalimi yang menceritakan kezaliman yang berlaku terhadap dirinya untuk menyelamatkan dirinya, hal ini tidak dikira sebagai mengumpat..
2.Menceritakan suatu kemungkaran dan kemaksiatan yang berlaku terhadap seseorang kepada orang lain dengan tujuan untuk mengubah seseorang itu kepada kebaikan, memberi nasihat dan tunjuk ajar supaya seseorang itu dapat meninggalkan kemungkaran tersebut..
3.Untuk mengetahui sesuatu hukum atas tingkahlaku seseorang dalam sesuatu hal dibolehkan untuk bercerita dan tidak dikira sebagai mangumpat..
4.Untuk memberi amaran atas kejahatan seseorang supaya orang lain tidak menjadi mangsa. Menceritakan kejahatan seseorang seperti penyelewengan yang berlaku atau di buat ke atas rakyat supaya rakyat tidak menjadi mangsa dan terpedaya..
5.Menceritakan kejahatan yang berlaku terhadap seseorang yang melakukan maksiat secara terang-terangan tanpa segan silu dan orang itu juga bangga dengan maksiat yang dilakukan..
6.Menceritakan tentang diri orang lain atas sebab dan tujuan untuk memperkenalkan seseorang itu.

“Dan janganlah sebagian kalian meng-ghibbah sebagian yang lainnya, sukakah kalian jika nanti (di hari Kiamat) memakan daging bangkai saudara kalian tersebut, pasti (saat itu kelak) kalian akan merasa sangat jijik…” (QS 49/12)

MAKNA GHIBAH

1. Secara Bahasa: Merupakan musytaq dari al-ghib, artinya lawan dari nampak, yaitu segala sesuatu yang tidak diketahui bagi manusia baik yang bersumber dari hati atau bukan dari hati. Maka ghibah menurut bahasa ialah: Membicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya baik isi pembicaraan itu disenanginya ataupun tidak disenanginya, kebaikan maupun keburukan.

2. Secara Definisi: Seorang muslim membicarakan saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya tentang hal-hal keburukannya dan yang tidak disukainya, baik dengan tulisan maupun lisan, terang-terangan maupun sindiran. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa nabi SAW pada suatu hari bersabda:

Tahukah kalian apa itu ghibah? Jawab para sahabat : ALLAH dan rasul-NYA yang lebih mengetahui. Maka kata nabi SAW: Engkau membicarakan saudaramu tentang apa yang tidak disukainya. Kata para sahabat: Bagaimana jika pada diri saudara kami itu benar ada hal yang dibicarakan itu? Jawab nabi SAW: Jika apa yang kamu bicarakan benar-benar ada padanya maka kamu telah meng-ghibah-nya, dan jika apa yang kamu bicarakan tidak ada padanya maka kamu telah membuat kedustaan atasnya. (HR Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)

BENTUK-BENTUK SERTA JENIS-JENIS GHIBAH

1. Aib dalam Agama. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu fasiq, atau fajir (suka berbuat dosa), pengkhianat, zhalim, melalaikan shalat, meremehkan terhadap najis, tidak bersih kalau bersuci, tidak memberikan zakat pada yang semestinya, suka meng-ghibah, dan sebagainya.

2. Aib Fisik. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu buta, tuli, bisu, lidahnya pelat/cadel, pendek, jangkung, hitam, gendut, ceking, dan sebagainya.

3. Aib Duniawi: Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu kurang ajar, suka meremehkan orang lain, tukang makan, tukang tidur, banyak omong, sering tidur bukan pada waktunya, duduk bukan pada tempatnya, dan sebagainya.

4. Aib Keluarganya. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu bapaknya fasik, Cina, tukang batu, dan lain-lain.

5. Aib Karakter. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu buruk akhlaqnya, sombong, pendiam, terburu-buru, lemah, lemah hatinya, sembrono, dan lain-lain.

6. Aib Pakaian. Kedodoran bajunya, kepanjangan, ketat, melewati mata kaki, kucel/dekil, dan sebagainya.

7. Ghibah dikalangan Ulama. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Bagaimana sih kabarnya? (dengan maksud meremehkan), semoga ALLAH memperbaikinya, semoga ALLAH mengampuninya, kita memohon ‘afiah dari ALLAH, semoga ALLAH memaafkan kita karena kurang rasa malu, dan sebagainya semua kata dan doa yang maksudnya mengecilkan kedudukan orang lain.

8. Prasangka Buruk Tanpa Alasan. Prasangka buruk merupakan ghibah hati.

9. Mendengar Ghibah. Tanpa mengingkari/menegur, dan tidak meninggalkan majlis tersebut.

HUKUM GHIBAH DALAM ISLAM

Ghibah hukumnya haram dalam syariat Islam berdasarkan ijma’ kaum muslimin karena dalil-dalil yang jelas dan tegas baik dalam kitab maupun sunnah, diantaranya:

1. Bersabda nabi SAW saat hajji wada’:

“Hari apakah ini?!” Jawab semua manusia yang hadir ketika itu: Hari Arafah ya rasuluLLAH.. Tanya nabi SAW lagi: “Di tanah apakah ini?!” Jawab manusia yang hadir: Di tanah haram ya rasuluLLAH… Tanya nabi SAW lagi: “Bulan apakah ini?!” Jawab manusia lagi: Bulan haram ya rasuluLLAH… Maka kata nabi SAW: “Sesungguhnya darah-darah kalian, harta-harta kalian, kehormatan-kehormatan kalian haram hukumnya atas kalian, sama seperti haramnya hari ini, di tanah ini dan di bulan ini !!! Apakah sudah aku sampaikan pada kalian?!” Maka jawab manusia yang hadir: Sudah wahai rasuluLLAH.. Maka kata nabi SAW lagi: “Ya ALLAH saksikanlah sudah aku sampaikan…” (HR Bukhari 1/145-146, Muslim 1679)

2. Bersabda nabi SAW:

“Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya sesama muslim, maka ALLAH SWT akan membelanya dari neraka kelak di hari Kiamat.” (HR Tirmidzi 1932, Ahmad 6/450)

3. Bersabda nabi SAW:

“Ketika aku dimi’rajkan aku melihat ada 1 kaum yang memiliki kuku-kuku panjang dari tembaga, sedang mencakari muka-muka dan dada-dada mereka sendiri. Maka aku bertanya pada Jibril: Siapa mereka ini? Jawab Jibril: Mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging manusia dengan merusak kehormatan mereka.” (HR Abu Daud 4878 dan Ahmad 3/224)

4. Nabi SAW berdiri untuk shalat, lalu beliau SAW bertanya:

“Dimana Malik bin Dukhsyum?” Maka ada yang menjawab: Ia sudah munafik wahai rasuluLLAH, tidak lagi mencintai ALLAH dan rasul-NYA. Maka jawab nabi SAW: “Jangan sekali-kali kamu berani berkata begitu! Tidakkah kamu lihat ia mengucapkan Lailaha ilaLLAH karena mengharap keridhaan-NYA?! Sungguh ALLAH SWT telah mengharamkan neraka bagi orang yang mengucapkan La ilaha illaLLAH karena mengharapkan keridhaan-NYA.” (HR Bukhari 3/49-50, Muslim 1/455)

5. Bersabda nabi SAW:

“Muslim dengan muslim lainnya itu bersaudara, tidak boleh mengkhianati, mendustakan dan menghina. Setiap muslim dengan muslim lainnya haram kehormatan, harta dan darahnya. Taqwa itu disini! (sambil nabi SAW menunjuk pada dadanya) Cukup disebut seorang itu jahat jika ia mencaci saudaranya sesama muslim.” (HR Muslim 2564)

6. Bersabda nabi SAW pada Aisyah ra ketika Aisyah ra berkata tentang Shafiyyah ra:

Apakah cukup bagi anda Shafiyyah yang begitu? (maksudnya pendek badannya). Maka jawab nabi SAW: “Sungguh engkau sudah mengucapkan 1 kata yang seandainya dicampur dengan air lautan maka niscaya akan berubah lautan itu karenanya.” (HR abu Daud 4875, Tirmidzi 2504-2505, Ahmad 6/189).

Sehingga berkata Imam Nawawi rahimahuLLAH:

Diantara peringatan yang paling hebat tentang akibat ghibbah adalah hadits ini dan aku tidak pernah menemukan hadits yang lebih keras peringatannya tentang masalah ini selain hadits ini.



panjang kan cite die..
poning pale..
paling baik.. kalau x suka x bersetuju depan2 cakap..
terus terang sudah..
paling best wat bodo sendiri2... bak kata ija..
blurkan aje muke....

hahaha..

Teman

" Sebaik-baik sahabat disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik-baik jiran disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya."

" Teman yang paling baik adalah apabila kamu melihat wajahnya, kamu teringat Allah, mendengar kata-katanya menambahkan ilmu agama, melihat gerak gerinya teringat mati."

Allah SWT mencipta makhluk di atas muka bumi ini berpasang-pasangan. begitu juga manusia, tidak akan hidup bersendirian. kita tidak boleh lari dari berkawan dan menjadi kawan kepada seseorang. jika ada manusia yg tidak suka berkawan atau melarang org lain dari berkawan, dia dianggap ganjil dan tidak memenuhi ciri2 sebagai seorang manusia yg normal. inilah ant hikmah kenapa Allah SWT mencipta manusia drpd berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa.

Firman Allah dalam surah Al-Hujurat ayat 13: " Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah mencitakan kamu dr lelaki dan perempuan, dan Kami telah jadikan kamu berbagai bangsa dan berpuak-puak supaya kamu berkenal-kenalan dan beramah mesra antara satu sama lain. Sesungguhnya semulia-mulia kamu disisi Allah ialah orang yang lebih bertaqwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mendalam Pengetahuannya."

Dalam Islam, faktor memilih kawan amat dititik beratkan. hubungan persahabatan adalah hubungan yg sgt mulia krn kawan atau sahabat berperanan dalam membentuk personaliti individu. ada yang sanggup susah payah, kongsi suka duka dan ada juga yg ada ketika waktu senang dan gembira.

Ciri2 sahabat yang baik:

1. Jika engkau berbakti kepadanya, dia akan melindungi kamu
2. Jika engkau rapatkan persahabatan dengannya, dia akan membalas balik persahabatan kamu
3. Jika engkau memerlukan pertolongan, dia akan membantu kamu
4. Jika engkau hulurkan sesuatu yg baik, dia akan menerimanya dengan baik
5. Jika dia mendapat sesuatu kebajikan dari kamu, dia akan menghargai kamu
6. Jika dia melihat sesuatu yg tidak baik tentang kamu, dia akan menutupnya
7. Jika engkau memita bantuan drpdnya, dia akan mengusahakannya
8. Jika engkau berdiam diri, dia akan menanyakan kesusahan kamu
9. Jika datang suatu bencana ke atas kamu, dia akan meringankan kesusahan kamu
10. Jika engkau berkata kepadanya, nescaya dia akan membenarkan kamu
11. Jika engkau merancangkan sesuatu, nescaya dia akan membantu kamu
12. Jika kamu berselisih faham, dia akan lebih senang mengalah untuk menjaga persahabatan
13. Dia akan membantumu, amal makruf nahi mungkar
14. Dia akan medorongmu mencapai kejayaan di dunia dan Akhirat“Sebaik baik sahabat disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap temannya dan sebaik baik jiran disisi Allah ialah orang yang terbaik terhadap jirannya” (H.R al-Hakim)

Inilah antara hikmah, kenapa Allah SWT mencipta manusia daripada berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa. Firman Allah SWT dalam surah al-Hujurat ayat 13, yang bermaksud:

“Wahai umat manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari lelaki dan perempuan, dan Kami telah menjadikan kamu berbagai bangsa dan berpuak-puak, supaya kamu berkenal-kenalan (dan beramah mesra antara satu sama lain). Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisi Allah ialah orang lebih bertakwa. Sesungguhnya Allah maha mengetahui, lagi maha mendalam pengetahuanNya.’


Pendek kata sahabat boleh menentukan corak hidup kita. Justeru, jika salah pilih sahabat kita akan merana dan menerima padahnya. Selari dengan hadith Rasululah saw yang bermaksud: “ Seseorang itu adalah mengikut agama temannya, oleh itu hendaklah seseorang itu meneliti siapa yang menjadi temannya” (H.R Abu Daud). Bak kata pepatah Arab, “ Bersahabat dengan penjual minyak wangi, kita akan menerima percikan wangiannya, manakala bersahabat dengan tukang besi, percikan apinya akan mencarikkan baju kita.”

Sebagai remaja yang terlepas daripada pandangan ayah ibu berhati-hatilah jika memilih kawan. Kerana kawan, kita bahagia tetapi kawan juga boleh menjahanamkan kita.

Hati-hatilah atau tinggalkan sahaja sahabat seperti dibawah:

Sahabat Yang Tamak: ia sangat tamak, ia hanya memberi sedikit dan meminta yang banyak, dan ia hanya mementingkan diri sendiri.

Sahabat Hipokrit: ia menyatakan bersahabat berkenaan dengan hal-hal lampau, atau hal-hal mendatang; ia berusaha mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong; dan jika ada kesempatan membantu, ia menyatakan tidak sanggup.

Sahabat Pengampu: Dia setuju dengan semua yang kamu lakukan tidak kira betul atau salah, yang parahnya dia setuju dengan hal yang tidak berani untuk menjelaskan kebenaran, di hadapanmu ia memuji dirimu, dan di belakangmu ia merendahkan dirimu.

Sahabat Pemboros dan Suka Hiburan: ia menjadi kawanmu jika engkau suka pesta , suka berkeliaran dan ‘melepak’ pada waktu yang tidak sepatutnya, suka ke tempat-tempat hiburan dan pertunjukan.

Hati-hatilah memilih kawan, kerana kawan boleh menjadi cermin peribadi seseorang. Apa pun berkawanlah kerana Allah untuk mencari redha-NYA.



Bersahabatlah hanya kerana Allah.....

Latest!

Assalamualaikum...
rakan dan teman seperjuangan..
sekarang sudah masuk ke tahun akhir..
yang menanti hanyalah segulung ijazah..
dan hadiah kita berjuang menuntut ilmu..

tahun terakhir ini jugaklah..
banyak memori yang aku rasa lebih banyak pahit dari manis..
sebab hasil tangan aku sendiri merosakkan serba sedikit kedudukanku..
namun manisnya.. ketika lawatan ke indonesia..
terasa manisnya duduk sama rendah dengan anak-anak yatim piatu..
jauh beza dengan hidupku di sini..

apa bezanya.. mereka dengan kita..
x kisah hidup dalam keadaan panas..
x kisah hidup dalam serba kekurangan..

janji allah sahaja di hati mereka..
yang bergerak pantas.. akan berjaya..
yang lambat.. tertinggal di belakang..

perjuangan untuk hidup..
perjuangan untuk memenuhi hak-hak orang lain...
manisnya orang indonesia ini..
tidak hairan mereka bangsa yang benar2 merdeka..

sepanjang 5 hari kat sana..
alhamdulilah.. semua ok..
sekali pun sebelum ni berbeza pendapat..
akhirnya selesai... fuhhh...

tapi selesai ke??
panjang lagi perjalananku..
banyak lagi perkara yang tidak di selesaikan..
apa yang kurang..

ilmu??.. sampai degree dah..
yang ku cari sebenarnya..
ilmu iman amal..
yakin dan percaya dengan ilmu yang kita pelajari..
itulah iman..
akhir sekali baru datang amal.
Ada ilmu baru datang imannya.
Jika ada imannya,
maka kuat amal dan kukuh perjalanan amalnya.

Thursday, April 23, 2009

BeSt WeEk of My LiFe

Owh..
Minggu nie lagi sekali..
aku..afad..emin
sekali la ngan nahar sume2... hang out kt sungai congkak

giler thrill beb..
sejuk2 pepagi bute swim..
hehe..

time ni jugakla..
walaupun aku x bnyk ckp ngan bdk2 nie
happy gler beb..
"thou i seldom talk.. i'll be your friend 4ever"
aku tngk muka nahar happy
include sekali dewi ngan dilla
paling x sangka.. wawa pun ade!

then masing2 borak bout future..
walaupun perjalanan masih jauh..
tapi with them.. i feel they much better!

pastu karaoke..
gler babi x ingat..

tapi bile pergi kelas..
giler bored!
dngn muka aku x nak tngk.. suara yang annoying.. gedik nak mampus
nak x nak gagahkan diri..tekad jugak habiskan yang terbaik..
sebab ilmu!!

menunggu masa lepak ngan korang jek..

Friday, April 3, 2009

Erti berjuang demi ilmu!





salam'alaik..
mesti ramai tertanya kenapa logo MSU ni ada dekat atas..
sebab MSU nie tempat kita menuntut ilmu...

sejak akhir2 nie..
ramai suka mengkritik..
mempertikaikan orang yang mengajar kita..
macam mana pun mereka tetap guru kita

berterima kasih pada pensyarah yang penat lelah mengajar kita
walaupun kita kadang2 x sependapat dengan dia..
berjuang kerana ilmu..
kerana ilmu itu halal..
harus kita menjadi pelajar yang menerima ilmu dengan hati terbuka..
cukuplah kita mengkritik..
tiba masa kita membuktikan

belajar juga ibarat berjuang demi hak kemanusian..
jadilah manusia berprinsip..
panduan kita pada quran..
amar ma'ruf nahi munkar..
jika ada yang melakukan kesilapan tegurlah dengan cara yang baik..

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”[1].
Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna & rahmat dari Robb mereka
& mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.“
(QS Al Baqarah 2: 155-157).



Saya pegang kepada prinsip saya,
bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.
Kerana kemudian hari itu akan ada ada kesenangan buat kita.
Allah juga sudah berjanji kepada kita bahawa jika kita berusaha mendapatkannya, Allah akan berikan kepada kita.
Kita hanya perlu berusaha dan meminta kepadanya.
Pasti akan ada kejayaan buat kita.
Percayalah kepada Allah bahawa akan ada kejayaan buat kita.
Jangan menyerahkan kepada takdir sahaja sebaliknya kita perlu berusaha.
Usaha itu penting buat kita
Jangan kita menyalahkan takdir, kita perlu menerimanya dengan hati terbuka.

Kerana saya percaya ada hikmah di sebaliknya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar.